الجمعة، 14 ديسمبر 2012

Padepokan Silaturahmi Eksis Pengobatan Massal dan Kegiatan Sosial

Ustad HM Guntur Bumi dan Ustad Adi Tidar saat menerima gelar bangsawan dari Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi di keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Sejak didirikan di medio tahun 1999 sampai sekarang Padepokan Silaturahmi tetap eksis membantu masyarakat dalam pengobatan alternatif maupun kegiatan sosial. Kemajuan dicapai tidak saja berkat metode yang akurat dan teruji secara medis maupun syar'i, namun kini namanya semakin dikenal masyarakat seantero Nusantara bahkan luar negeri.

Didirikan oleh Ustad HM Guntur Bumi Sholawat Nabi Al-Qurthubi atau HM Susilo Wibowo, ST padepokan semakin eksis mengembangkan misi untuk menolong sesama yang membutuhkan pertolongan pengobatan alternatif, juga kegiatan sosial dengan menyantuni anak yatim dan setiap tahun mengumrohkan warga tidak mampu secara gratis.
Di sisi lain lewat pengobatan maupun program kegiatan yang diadakan padepokan selalu menekankan misi dakwah yang biasa dibawakan saat siaran langsung (live) di televisi maupun kegiatan pengobatan massal gratis yang diadakan setiap malam Jumat di Padepokan Silaturahmi Semarang Jl Tambra 36 Semarang maupun di Padepokan Silaturahmi Jakarta Jl Pinang Mas I Blok UU No. 12 RT 07/03 Pondok Indah Jakarta Selatan. 
"Tujuan pengobatan alternatif di padepokan tidak saja untuk penyembuhan berbagai penyakit namun juga untuk menanamkan siar Islam. Pengobatan di padepokan selalu menggunakan metode sesuai syareat Islam (syar'i) sebagaimana yang diajarkan Rosulullah SAW, seperti terapi bekam (alhijjamah) dan rugyah syar'iyyah," ujar Ustad Guntur Bumi saat dihubungi koran ini.
Menurutnya, saat ini meski Padepokan Silaturahmi buka menjadi dua cabang, yakni di Semarang dan Jakarta, namun seluruh aktifitas dan kegiatan masih di bawah kendali Ustad Guntur Bumi. Khusus untuk Padepokan Silaturahmi Semarang dipercayakan kepada Ustad Muhammad Adi Tidar untuk menangani dan mengelola manajemen, sedangkan ia yang menangani padepokan Silaturahmi di Jakarta.
Karena memiliki dua cabang, surat ijin dari Kejari maupun Dinkes dibuat di masing-masing wilayah. Padepokan ini tercatat di Akta Notaris SK Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No: C-1001. HT 03.02. TH 2002.
Berkat kiprah yang dijalankan kedua cabang padepokan, Ustad Guntur Bumi dan Ustad Adi Tidar belum lama ini mendapat gelar bangsawan sebagai kerabat keraton Surakarta.  Ustad Guntur Bumi menerima gelar Kanjeng Raden Arya (KRA) Guntur Bumi Sholawat Nabi Al-Qurthubi dan Ustad Adi Tidar mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Adi Dipuro.
Di bidang pendidikan sebelumnya Ustad Guntur Bumi sudah menamatkan pendidikan SI jurusan Elektro Fakultas Teknik Industri (FTI) di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang sebagai Sarjana Teknik (ST). "Susilo Wibowo, ST (Ustad Guntur Bumi, red) merupakan lulusan FTI Unissula, dia mahasiswa angkatan tahun 2000. Gelar sarjana didapatkan dari FTI Unissula," ujar Humas Unissula Nurkholis kepada koran ini, kemarin. (mus/gus)

هناك تعليق واحد: